Kamis, 09 Desember 2010

peta topografi



Pengertian Peta Topografi
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar).
Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala. Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan kenampakan alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar. Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia. Peta topografi mempunyai garisan lintang dan garisan bujur dan titik pertemuannya menghasilkan koordinat. Koordinat ialah titik persilangan antara garisan lintang dan bujur.
Kebanyakan dari peta yang dikenal hanya memperlihatkan bentuk dua dimensi saja, sedangkan para pengguna peta seperti ahli geologi membutuhkan bentuk 3 dimensi (unsur ketinggian) juga disajikan dalam peta. Peta yang menyajikan unsur ketinggian yang mewakili dari bentuk lahan disebut dengan peta topografi. Meskipun berbagai teknik telah banyak dipakai untuk menggambarkan unsur ketinggian, akan tetapi metoda yang paling akurat/teliti adalah memakai garis kontur.
Peta topografi dalam pemetaan geologi dikenal sebagai peta dasar (base maps) dan merupakan peta yang mendasari dalam pembuatan peta geologi. Sebagaimana diketahui bahwa peta dasar tidak saja diperlukan oleh para ahli geologi, namun juga diperlukan oleh para ahli teknik lainnya dan para teknisi serta para pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya atau melaksanakan suatu proyek pembangunan. Ketelitian suatu peta sangat ditentukan oleh Skala Peta. Skala peta adalah suatu perbandingan antara obyek yang terdapat di permukaan bumi dan di atas peta. Dalam prakteknya, skala peta ditentukan oleh kebutuhan si pengguna.
Untuk perencanaan teknis, seperti perencanaan gedung, saluran drainase, kontruksi bangunan dan pondasi bendungan, umumnya menggunakan skala peta yang besar, yaitu skala 1 : 500 ; 1 : 1.000, 1 : 2.000; atau 1 : 5.000. Pada umumnya peta skala besar dibuat dengan cara pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan theodolite dan atau tenol sebagai alat ukur dalam pembuatan peta teknis dan peta skala besar bersifat detail serta memiliki ketelitian dan akurasi yang sangat tinggi.
Di Indonesia untuk memperoleh peta topografi / rupabumi yaitu dengan cara memesan atau membeli ke lembaga yang memang bertugas menyediakan peta rupabumi. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) adalah lembaga pemerintah yang fungsi dan tugasnya menyediakan peta rupabumi standar yang diperlukan oleh pengguna, baik sektor pemerintah maupun sektor swasta maupun perorangan. Adapun skala peta yang diterbitkan oleh Bakosurtanal pada umumnya adalah peta-peta berskala 1 : 10.000 (khusus untuk wilayah Jabotabek), sedangkan untuk pulau Jawa umumnya adalah peta-peta berskala 1 : 25.000 dan 1 : 50.000, sedangkan untuk Sumatra, Bali, Sebagian Kalimantan, Sebagian Sulawesi tersedia peta rupabumi berskala 1 : 50.000 dan wilayah-wilayah lainnya masih berskala 1 : 100.000 sampai skala yang lebih kecil lagi.
Gambar 12.2 Peta Topografi

Fungsi Peta Topografi
Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
- Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
- Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung,sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
- Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
- Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
- Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
- Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
- Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geologi di permukaan bumi.

Jenis Peta Topografi
Peta dapat digolongkan menjadi beberapa dasar yaitu :
1. Penggolongan berdasarkan skalanya :
Peta skala besar dengan skala 1: 25.000. Peta ini isinya lebih detail contoh peta tofografi. Peta skala sedang dengan skala 1: 25,000 – 1: 2.000.000 peta ini hanya memuat yang penting penting saja. Peta skala kecil dengan skala lebih dari 1:200.000.
2. Penggolongan berdasarkan isi dan fungsinya:
Peta umum (General Map) yaitu peta yang memuat kenampakan kenampakan umum (lebih dari satu jenis ) memuat kenampakan fisis alamiah da kenampakan budaya. Peta ini lebih berfungsi sebagai orientasi. Peta tematik yaitu peta yang memuat satu jenis kenampakan saja peta tertentu baik kenampakan fisis maupun kenampakan budaya.Peta kart yaitu peta yang di desain untuk keperluan navigasi, nautical, aeronautical.
3. Penggolongan berdasarkan tujuannya:
Peta geologi bertujuan untuk menunjukan formasi batuan atau aspek geologi lainnya di suatu daerah. Peta iklim bertujuan untuk menunjukkan berbagai macam sifat iklim di suatu daerah. Jenis jenis lainnya : misalnya peta tanah, peta kependudukan peta tata guna lahan dan sebagainya

Indeks Peta Topografi
Indeks Nomor Peta Daerah Sekitar
Indeks nomor peta daerah sekitar menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terdapat lembaran-lembaran peta disekitarnya. Ini berguna bagi yang akan mencari peta-peta yang berada disebelahnya itu nomor berapa. lembar peta tersebut diletakkan pada bagian tengah indeks peta. Indeks peta biasanya ditempatkan di sudut kiri baawah atau disesuaikan dengan format lembaga yang mengeluarkan peta.

Indeks Administrasi
Indeks administrasi adalah indeks pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan penelitian atau pemetaan. Administrasi pemerintahan menunjukkan pembagian wilayah secara administratif pemerintah disesuaikan dengan kecamatan, kabupaten atau provinsi.

Jenis Kontur dan Syarat-syaratnya
Dalam interpretasi batuan dari peta topografi, hal terpenting yang perlu diamati adalah pola kontur dan aliran sungai.
a. Pola kontur rapat menunjukan batuan keras, dan pola kontur jarang menunjukan batuan lunak atau lepas.
b. Pola kontur yang menutup (melingkar) diantara pola kontur lainnya, menunjukan lebih keras dari batuan sekitarnya.
c. Aliran sungai yang membelok tiba-tiba dapat diakibatkan oleh adanya batuan keras atau zona patahan.
d. Kerapatan sungai yang besar, menunjukan bahwa sungai-sungai itu berada pada batuan yang lebih mudah tererosi (lunak). (kerapatan sungai adalah perbandingan antara total panjang sungai-sungai yang berada pada cekungan pengaliran terhadap luas cekungan pengaliran sungai-sungai itu sendiri), sedangkan kerapatan sungai yang kecil menunjukan batuan yang resisten terhadap erosi.
Dalam interpretasi struktur geologi dari peta topografi, hal terpenting adalah pengamatan terhadap pola kontur yang menunjukkan adanya kelurusan atau pembelokan secara tiba-tiba, baik pada pola bukit maupun arah aliran sungai, bentuk-bentuk topografi yang khas, serta pola aliran sungai. Berikut ini adalah penafsiran struktur perlapisan, struktur lipatan dan struktur sesar berdasarkan pola kontur, pola aliran sungai dan lineament (kelurusan) topografi.
1. Jurus dan kemiringan lapisan berdasarkan pola kontur
Jurus perlapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan arah kecenderungan dari garis konturnya.
Kemiringan lapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan spasi konturnya. Arah kemiringan umumnya mengarah ke arah spasi kontur yang renggang.

2. Jurus dan kemiringan lapisan berdasarkan pola kontur 
 
Jurus perlapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan bentuk dari pola garis konturnya.
Kemiringan lapisan batuan dapat ditafsirkan berdasarkan spasi konturnya. Arah kemiringan umumnya mengarah ke arah spasi kontur yang renggang.

3. Resistensi batuan berdasarkan pola kerapatan kontur 
 
Spasi garis kontur rapat meng-indikasikan batuan yang resisten
Spasi garis kontur renggang mengindikasikan batuan yang non-resisten.

Aplikasi Peta Topografi Dalam Geologi
Sesara umum, peta topografi merupakan basic mapyang dipakai dalam bidang geologi dalam pmetaan lapangan maupun penelitian. Karena peta topografi ini merupakan peta yang mnggambarkan penyebaran bentuk dan ukuran dari roman muka bumi.
Peta topografi juga sangat diperlukan dalam plotting suatu daerah yang akan dipetakan.