DefinisiGeomorfologi
Geomorfologi
adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang
mempengaruhinya. Kata geomorfologi berasal dari bahasa yunani yang
terdiri dari 3 kata yaitu geos (earth/bumi), morphos (shape/bentuk),
logos (knowledge/ilmu pengetahuan). Maka dapat disimpulkan pengertian
geomorfologi ialah pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.
Worcester (1939) mendefinisikan geomorfologi sebagai deskripsi dan
tafsiran dari bentuk muka bumi. Definisi Worcester ini lebih luas
dari sekedar ilmu pengetahuan tentang bentang alam (the science of
landform), sebab termasuk pembahasan tentang kejadian bumi secara
umum, seperti pembentukan cekungan lautan dan paparan benua
(continental platform), serta bentuk-bentuk struktur yang lebih kecil
dari yang saya sebut di atas contohnya yaitu plain, planteau,
mountain, dsb.
Dalam
buku “geomorphology: an introduction to the study of landscapes”
Lobeck (1939) menyatakan bahwa landscapes yang dimaksudkan adalah
bentang alam alamiah (natural landscapes). Dalam menafsirkan
bentuk-bentuk bentang alam ada 3 faktor yang perlu di perhatikan
yaitu: struktur, proses, dan stadia. Ketiga factor tersebut merupakan
satu kesatuan dalam mempelajari geomorfologi.
- Struktur
Untuk
mempelajari bentuk bentang alam suatu daerah, makahal yang pertama
harus di ketahui adalah struktur geologi dari daerah tersebut.
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa struktur geologi adalah faktor
penting dalam evolusi bentang alam dan struktur daerah itu
tercerminkan pada muka bumi, maka jelas bahwa bentang alam suatu
daerah itu di control / dikendalikan oleh struktur geologi, adalah
sifat-sifat batuan, yaitu apakah pada batuan tersebut terdapat
rekahan-rekan (kekar), ada tidaknya bidang lapisan, patahan,
kegemburan, sifat porositas dan permiabilitas batuan satu dengan yang
lainnya. Menurut Thornburry bahwa pengertian struktur dalam
geomorfologi mempunyai pengertian yang lebih luas lagi, sedangan
Lobeck membedakan antara “struktur geomorfologi” dan “struktur
bentang alam”. Beberapa istilah struktur geologi adalah: struktur
horizontal, struktur dome, struktur patahan, struktur lipatan,
struktur gunung api; beberapa istilah struktur bentang alam: daratan
atau plateau, bukit kubah, pegunungan patahan, pegunungan lipatan,
pegunungan komplek. Karena struktur bentang alam ditentukan oleh
struktur geologinya, dimana struktur geologi terjadi oleh gaya
endogen, maka struktur bentang alam dapat di artikan sebagai bentuk
bentang alam yang terjadi akibat gaya endogen.
- Proses
- Stadia
Stadia
/ tingkatan bentang alam (jentera geomorfik) dinyatakan untuk
mengetahui seberapa jauh tingkat kerusakan yang telah terjadi dan
dalam tahapan / stadia apa kondisi apa kondisi bentang alam saat ini.
Untuk menyatakan tingkatan (jentera geomorfik) di gunakan istilah:
(1) muda, (2) dewasa dan (3) tua. Tiap-tiap tingkatan dalam
geomorfologi itu ditandai oleh sifat-sifat tertentu yang spesifik,
bukan ditentukan oleh umur bentang alam.
KlasifikasiBentangAlam
Sehubungan
dengan stadia geomorfologi yang dikenal juga sebagai siklus geomorfik
yang pada mulanya diajukan davis dengan istilah geomorphic cycle.
Siklus dapat di artikan sebagai suatu peristiwa yang mempunyai gejala
yang berlangsung secara terus menerus (kontinyu), dimana gejala yang
pertama sama dengan gejala yang terakhir. Siklus geomorfologi yang
sifatnya menerus. Misalnya, suatu bentang alam dikatakan telah
mengalami satu siklus geomorfologi apabila telah melalui tahapan
perkembangan mulai tahap muda, dewasa, dan tua.
Stadia
tua dapat kembali menjadi muda apabila terjadi peremajaan atas suatu
bentang alam. Dengan kembali ke stadia muda, maka berarti bahwa
siklus geomorfologi yang kedua mulai berlangsung. Untuk ini dipakai
formula n+1 cycle, dimana n adalah jumlah siklus yang terdahului dari
satu siklus geomorfologi adalah siklus erosi (cycle of erosion).
Dengan adanya kemungkinan terjadi beberapa siklus geomorfologi, maka
dikenal pula istilah; the firs cycle of erosion, the second cycle of
erosion, the third cycle of erosion, etc. misalnya suatu plateau yang
mencapai tingkat dewasa pada siklus yang kedua, maka disebut sebagai
“maturely dissected plateau in the second cycle of erosion”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan memberi komentar untuk memperbaiki blog ini